The Portrait of Domestic Workers' Welfare

Authors

DOI:

https://doi.org/10.25495/evmm0j04

Keywords:

Domestic Workers, Welfare, Employment Relations, Workload, Legal Protection, Indonesia, Pekerja Rumah Tangga, Kesejahteraan, Relasi Kerja, Beban Kerja, Perlindungan Hukum

Abstract

Abstract. Domestic workers in Indonesia are often regarded as holding low-status jobs and face various forms of unfair treatment, such as wages below the minimum wage standard and excessive workloads. This study aims to examine the welfare of domestic workers, their relationship patterns with employers, and their workloads in the Griya Satria Pesona Housing Complex, North Tambun, Bekasi. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, direct observations, and document studies. The findings reveal economic hardships caused by low wages, insufficient legal protection, and workloads that often exceed reasonable limits. Moreover, work relationships based on a familial system frequently exacerbate these conditions due to the absence of formal contracts. This study highlights the importance of legislative reforms, such as the enactment of the Domestic Workers Protection Bill (RUU PPRT), to improve their welfare. The implications of this research include human rights-based policy recommendations and advocacy strategies to strengthen legal protection for domestic workers.

Keywords: Domestic Workers, Welfare, Employment Relations, Workload, Legal Protection, Indonesia.

Abstrak. Pekerja rumah tangga di Indonesia sering dianggap sebagai pekerjaan dengan status rendah dan menghadapi berbagai perlakuan tidak adil, seperti gaji di bawah standar upah minimum dan beban kerja yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesejahteraan pekerja rumah tangga, pola relasi mereka dengan majikan, serta beban kerja mereka di Perumahan Griya Satria Pesona, Tambun Utara, Bekasi. Dengan pendekatan kualitatif berbasis studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi dokumen. Hasil penelitian mengungkapkan kesulitan ekonomi akibat rendahnya upah, kurangnya perlindungan hukum, dan beban kerja yang sering kali melampaui batas wajar. Selain itu, hubungan kerja yang berbasis sistem kekeluargaan sering kali memperburuk kondisi ini karena tidak adanya kontrak formal. Penelitian ini menekankan pentingnya reformasi legislatif, seperti pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Implikasi dari penelitian ini mencakup rekomendasi kebijakan berbasis hak asasi manusia dan strategi advokasi untuk memperkuat perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga.

Kata Kunci: Pekerja Rumah Tangga, Kesejahteraan, Relasi Kerja, Beban Kerja, Perlindungan Hukum, Indonesia.

Metrics

Metrics Loading ...

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

  • Ahmad Syauqi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    Kontributor Wikipedia.

References

Agusmidah. (2010). Dinamika hukum ketenagakerjaan Indonesia. Medan: USU Press.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Renika Cipta.

Bungin, B. (2007). Penelitian kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Bungin, B. (2003). Analisis data penelitian kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Black, J. A., & Champion, D. J. (1992). Metode dan masalah penelitian sosial. Bandung: Refika Aditama.

Cahyat, A., Gorner, C., et al. Mengkaji kemiskinan dan kesejahteraan rumah tangga. Bogor Barat: CIFOR.

Daymon, C., & Holloway, I. (2008). Metode-metode riset kualitatif dalam public relation dan marketing communications (Cet. I). Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Ihromi, T. O. (2003). Antropologi hukum: Sebuah bunga rampai. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Irawan, P. (2007). Penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Cet. 2). Depok: Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Jehani, L., & Adisu, E. (2008). Hak-hak pekerja perempuan. Jakarta: Visimedia.

Midgley, J. (2005). Pembangunan sosial: Perspektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial. Jakarta: Diperta Islam.

Nasution, A. B. (2006). Instrumen internasional pokok hak asasi manusia (Ed. 3). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pramuwito, C. (1996). Pengantar ilmu kesejahteraan sosial. Yogyakarta: Departemen Sosial RI.

Ritzer, G. (2012). Teori sosiologi (Ed. 8, Cet. 1). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santana, S. (2007). Menulis ilmiah: Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Siahaan, N. H. T. (2004). Hukum lingkungan dan ekologi pembangunan (Ed. 2). Jakarta: Erlangga.

Undang-undang Dasar 1945 Republik Indonesia (Amandemen ke IV).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Edwin. (2010, May 23). Sepenggal renungan soal nasib asisten rumah tangga. Republika. Retrieved from http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/05/23/116699-sepenggal-renungan-soal-nasib-asisten-rumah-tangga.

KPPRI. (2011, January 13). Audensi JALA PRT (Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga). KPP-RI. Retrieved from http://kppri.dpr.go.id/.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Retrieved from http://badanbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi

Kecamatan Tambun Utara. (2010, December 15). Program Peningkatan Nilai Tambah. Retrieved from http://phki.pl.itb.ac.id/sip/index.php?option=com_content&view=article&id=58:kecamatan-tambun-utara&catid=52:profil-kecamatan&Itemid=74

Downloads

Published

2024-06-04

How to Cite

The Portrait of Domestic Workers’ Welfare. (2024). Socultra: Journal of Social & Cultural Studies, 1(2), 1-7. https://doi.org/10.25495/evmm0j04